Business Process Reengineering (BPR) adalah analisis dan desain aliran kerja dan proses dalam dan antar organisasi, hal ini berkaitan dengan fokus, mengorganisir dan mengelola perusahaan sekitar prosesnya. Aspek BPR yaitu merevolusi cara mereka melakukan bisnis, radikal mendesain ulang atau reengineering kegiatan utama bisnis, mereka menerapkan konsep proses yang input-output kegiatan yang tidak fungsional, kemudian juga untuk pemanfaatan IT untuk mendesain ulang proses. Dasar-dasar BPR ada 5 yaitu transformasi, proses, IT, Ubah bisnis, dan ubah manajemen. BPR digunakan untuk mengurangi biaya, kepuasan pelanggan, meningkatkan daya saing, sangat baik kemampuan keuntungan. Kunci BPR adalah suatu pengembangan yang dilakukan secara terus-menerus yang digunakan untuk membangun dan menerapkan sistem informasi untuk menciptakan bisnis proses yang lebih baik. Manajer dapat berasumsi bahwa perubahan akan menyebabkan karyawan untuk menumpahkan pemikiran fungsional mereka dan akan membina mereka langsung kesebuah tim yang bertujuan untuk mencapai tujuan bersama
Di dalam dunia bisnis, kini sudah sering dikenal kata Business Process Reengineering (BPR) sebagai suatu desain ulang proses bisnis yang radikal dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja bisnis secara signifikan. Kali ini saya tak banyak berbicara tentang BPR secara teoritis namun lebih kepada review singkat terhadap BPR, karena menurut saya sangat mudah sekali informasi ini didapatkan pada Google. Jadi secara general, proses ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan tidak hanya berorientasi pada perbaikan hasil namun juga berorientasi terhadap perbaikan proses. Dan ini bukan merupakan suatu hal yang asing lagi di dunia perindustrian, karena dalam perkembangannya pada tahun 70an dan 80an, perusahaan telah berupaya meningkatkan proses bisnis mereka dengan mengaplikasikan Just In Time (JIT) System dan Total Quality Management (TQM). Kemudian barulah pada tahun 90an, perusahaan mencoba mengembangkan proses bisnis mereka dengan BPR.